TEST BAD Independent

TEST BAD INDEPENDENT

BEBERAPA media cetak dengan fokus garapan iptek khususnya hardware dan software komputer, masih belum semuanya memiliki laboratorium test kelayakan kinerja produk hardware dan software. Satu di antara majalah yang telah memiliki Test Bad Independent ialah PC Media. Dalam kiprahnya yang mencapai kurun terbit hampir 9 tahun, PC Media tidak hanya mendominasi artikel sesuai kebutuhan para produsen. Namun, ada komitmen membantu pembaca khususnya user IT untuk mengenali seluk-beluk kinerja dan fitur hardware dan software terbaru.

Di halaman Inbox majalah setebal 164 muka ini, melalui testimoni beberapa pelanggan merasa cukup puas dengan tulisan evaluasi atas produk hardware dan softwre tertentu yang sedang diluncurkan oleh masing-masing produsen. User semakin memiliki keyakinan untuk mencoba hardware atau software yang diperlukan setelah membaca halaman Tes Bad Independent.

Test Bad Independent dapat dikatakan menjadi referensi praktis dan dipakai oleh para pembaca (user IT) karena evaluasi obyektif yang diupayakan pihak PC Media menguji perangkat IT terbaru, bahkan konon perangkat itu justru dibeli sendiri oleh Tim Test Bad Independent PC Media.

Bagaimana gembiranya para pelanggan media IT dengan info seputar komputer, handphone, televisi, radio, dan peralatan kerja maupun rumah-tangga lainnya bila masing-masing media informasi tersebut menjamin artikelnya senantiasa berbobot informatif, edukatif, visiable. Bukan hanya menerima artikel, pariwara, opini, pesan sponsor, kontribusi tulisan para ahli kompeten. Tetapi, bak lembaga kontrol produsen-konsumen mereka pun menyajikan nilai tambah bagi pembaca dengan presentasi hasil sigi dan uji kelayakan sebelumnya atas suatu perangkat yang layak diedarkan bagi konsumen potensial.

Barangkali tidak berapa lama, fungsi media sebagai jembatan konsumen dan produsen kian unggul dan mendapat sambutan pembaca (berdampak kenaikan tiras) karena berani dan lebih dahulu dalam mengetegahkan kelaikan dan/atau cacat tersembuyi suatu produk tehnologi yang di-launch. Ini menjadi bagian utama sikap bisnis, dan cukup fenomenal. Lebih dari iktikad sebuah produsen yang menjamin kualitas produk dengan garansi, yang pada umumnya selama masa garansi tidak kadaluarsa, konsumen jarang mendapatkan jaminan 'ganti barang baru', tapi hanya mendapat perbaikan seperlunya (service and maintenance) apabila barang rusak bukan kesalahan konsumen, meskipun baru beberapa jam yang lalu dibelinya.


Suhandayana

Tidak ada komentar: